IMUNISASI TT (TETANUS TOXOID) PADA IBU HAMIL ( BUMIL)

Posted By: Deswita

  1. Pengertian

Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).

Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).

Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trismester III (Dinkes Jateng, 2005)

  1. Manfaat imunisasi TT ibu hamil

a. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001).

b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000)

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)

  1. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil

Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).

  1. Umur kehamilan mendapat imunisasi TT

Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000)

  1. Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2

Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).

  1. Efek samping imunisasi TT

Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001).

Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).

  1. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT

a. Puskesmas

b. Puskesmas pembantu

c. Rumah sakit

d. Rumah bersalin

e. Polindes

f. Posyandu

g. Rumah sakit swasta

h. Dokter praktik, dan

i. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).

Tempat-tempat pelayanan milik pemerintah imunisasi diberikan dengan gratis.

Pustaka:

BKKBN., 2005. Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan Anak Balita).

Chin, James., Kandun, I Nyoman., 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Available at www.ppmplp.depkes.go.id

Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi

Ditjen PPM-PL Depkes RI., 2000. Modul Latihan Petugas Imunisasi edisi ketujuh.

Idanati, Rukna., 2005. TT Pregnancy. Available at http://adln.lib.unair.ac.id

Saifuddin, Abdul Bari., Andriaansz, Geoege., Wiknjosastro, Gulardi Hanifa., Waspodo, Djoko., 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI dan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

92 Responses to IMUNISASI TT (TETANUS TOXOID) PADA IBU HAMIL ( BUMIL)

  1. Fachrul says:

    Thanks a lot.

  2. mirrorcleboy says:

    aduh besok saya ujian IKM tentang ini, mau tanya tentang TT booster, apakah ibu hamil yg 2-3 tahun sebelumnya pernah dapet TT 1 dan 2 perlu diberi lagi?

  3. Zuhri says:

    Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dulu di tentukan status kekebalan / imunisasinya. Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapat dosis TT yang ketiga (interval minimal 6 bulan dari dosis ke-2) maka statusnnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval min 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval min 1 tahun dari dosis ke 4).

    Selama hamil bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntukan TT2 dan bila memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu/1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bisa diberikan satu kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari setahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).

    Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum mencapai status T5 diharapkan mendapatkan dosis TT hinggga tercapai status T5 dengan interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus.

    • ijul says:

      sumber refernsinya dari mana

    • zora says:

      maaf sebelumnya, sumber referensiny dari mana , ., ,.
      apakah masih bisa dilakukan hal yg sama sesuai petunjuk di atas di tahun ni maupun di tahun depan ,.,
      atau apakah sudah ada perubahan , mngenai dosis imunisasinya .

      • putriazka says:

        Referensinya ada pada artikel..
        Dosinya tetap, hanya saja tidak semua ibu hamil di imunisasi TT, bila imunisasi TT-nya sudah lengkap (TT5) tak perlu imunisasi

    • Iva says:

      maaf saya mau tanya, saya pernah dengar kt ny telah ada semacam seminar gt tentang pemberian imunisasi TT yg terbaru. Sy blh tau referensinya tdk? soalnya sy mau nyusun KTI ttg pengetahuan dan sikap bidan thd pemberian imunisasi TT. Trm ksh 🙂

  4. ari says:

    good…makasih ya infonya sangat membantu….

  5. Gita says:

    Sebelum ini saya sudah dua kali melahirkan di Jepang, dan tidak pernah disarankan utk imunisasi TT oleh dokter2 di sana. Tp sekarang, kehamilan ketiga, usia 28 minggu (7 biln), saya dianjurkan dokter kandungan di Jkt, utk imunisasi TT.
    Saya jadi bertanya2, kalau memang benar imunisasi ini tidak berbahaya dan sangat bermanfaat, kenapa di Jepang tidak dilaksanakan? Saya sangat berhati2 dg berbagai saran2 dokter di Indonesia, yg terkadang memiberkani berbagai bahan kimia yg tidak dibutuhkan tubuh.
    Mohon penjelasannya, supaya saya merasa lebih yakin dg imunisasi ini.
    Terima kasih banyak sebelumnya.

    • yun says:

      imunisasi TT berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus pada saat persalinan. Kondisi kebersihan & derajat kesehatan negara Jepang berbeda dengan keadaan di Indonesia, so imun TT tdk perlu lagi diberikan disana… sementara qt tau sendiri gimana kondisi kebersihan di negara tercinta ini, So imun TT hrs ttp diberikan.

  6. ida says:

    Ass…
    Salam kenal,,,
    Artikelnya sangat menarik,,,
    Kalo boleh share di artikelnya ditulis kalo TT pertama pada ibu hamil dianjurkan diberikan pada usia kehamilan < 8 bl, menurut informasi yang saya dapat imunisasi TT pertama pada ibu hamil sebaiknya diberikan minimal saat usia kehamilan trimester II karena jika diberikan pada trimester I ditkawatirkan dapat mengganggu proses organogenesis, bagaimana pendapat anda tentang hal tersebut?

    Oiya, untuk teman2 bisa jalan2 ke blog saya di http://www.idamaryati.wordpress.com
    tkb y…

  7. nurul says:

    makacih dh bantu q….. tlg imunisasi ibu hamil bisa dilengkapi lagi cz banyak yang nyari lho.hehe

  8. wanri says:

    thanks bgt ya…..

    oya, leh mnta tolong gak?

    saya butuh bukunya tentang “Imunisasi TT pada ibu hamil” pengarang Idanati 2005, Setiawan 2006, Syaifuddin 2001.

    Tolong kabari donk dimana beli ny……Thanks ya

    wanri
    youngest_wanri@yahoo.com
    085261373653

  9. Rhina bibatsyad says:

    Thank’s ya atz !nfox,
    oh !ya, q mw mNta tLg doNk, tmpILN !nfo.x tTg et!oLg!, mN!fztas! KL!n!k mA pNtaLksNaAn TT, cZ q pvxA 2gZ d cMpvz 6wt rZmv mhe tTg TT, c3y

    thaNk’s 6efore

  10. vera says:

    aslm,lam knl y…
    q vera kul di kebidanan,pengen nyusun proposal ttg imunisasi tt bumil.. kira2 apa ya yg perlu dikaji dalam penyusunan tersebut? thx y

  11. wied says:

    ass..
    makasih artikel nya sangat membantu, usia hamil saya baru menginjak 5 bulan, tiap bulan rutin periksa k dokter tapi dokter belum memberi anjuran kalo saya harus d imun. jadi apa saya yang harus minta ke dokter untuk di imun atau gimana yah..

  12. gurita says:

    vaksin TT manfaatnya bukan hanya untuk tetnus tetapi juga bisa untuk malaria. gak percaya?coba aja!

  13. Roby says:

    infonya sangat membantu,gmn…kalau status imunisasi Wus T0 dia mendapat suntikan TT pertama kemudian dia tidak kembali untuk pnyuntikan ke2 4minggu kmudian,tapi ia 1 tahun lebih baru terkena sweeping TT.gmn status imunisasinya,,,ad yang bisa membantu?

  14. ova says:

    aq sangat tertarik ttg topik imun TT ini..
    rencananya seh aq mw ambil judul kti ttg imunisasi TT ini,
    knp aq tertarik dengan judul ini ????
    karna imun TT ini sangat penting tpi msh ada jg ibu2 hamil yang melalaikannya.
    mka disni tujuan qu untuk meninggktkn pengetahuan ibu ttg imunissi TT ini,
    doain aq mudah2n diacc judul ini.

  15. delia says:

    apakah hubungan imunisasi tt dengan kejadian ikterus?

  16. SANTY DWI CRISTININGSIH says:

    sy mau tanya sblmnya sy periksa kedokter tp tdk diberi imunisasi tt.sy pindah kepuskesmas ktnya sy hrs imunisasi tt tp sy nga berani krn seblmnya sy tdk pernah diimunisasi tt.padahal kehamilan sy sudah mencapai usia 5bln.tks utk infonya

  17. ridobrown says:

    membaca komentar dari sdr Gita, saya jadi takut… untuk anak saya yang akan lahir ini, minggu-minggu ini sekitar 15 januari 2010, saya tidak akan mau di imunisasi… BAHAYA… di INDONESIA.. apapun di jadikan PROYEK CARI DUIT….

    • yu girah says:

      di puskesmas gratis pak…. jadi alasan utama bukan duit kok. masih banyak orang berhati mulia di negeri kita…. salam buat putra putrinya, semoga jadi anak sholeh

  18. ridobrown says:

    kok tulisan saya di hapus??

  19. mbak cakep says:

    thank you so much…aq bisa ngerjain soal ujian q

  20. yulianis says:

    ass….thanks info vaks tt nya ….coz …hr nie aq lg bantuin temen yg dpt tgs bikin satpel imunisasi…….

  21. queen says:

    aq suntik TT wkt usia kandunganq 4bln,efeknya kepalaq pusing dan badanq panas dingin…

  22. wien argalus says:

    ass,,,,
    saya ingin tanya

    jadi bila wanita sdh mendapat suntik TT
    waktu calon pengantin
    brpakah kali mndapat TT swaktu hamil

  23. qadama says:

    thank a lot, your articels helpfull for me
    may i can get a copy in my email, please?

  24. Ayu says:

    Saya mw tanya nich ttg ibu hamil…..
    Ada pengaruhnya apa tidak,imunisasi TT dgn tkanan darah rendah pada bumil & bleh ato tidak diberikan imunisasi tsb pd bumil yg TD nya rendah???
    Thx…^_^

    • putriazka says:

      Diperiksa dulu dengan seksama, kalau tekanan daranya biasa rendah biasanya tidak masalah, konsultasilah dengan dokter atau bidan setempat…

  25. gita regista pakaya says:

    bagaimana bila ibu sudah mendapatkan imunisasi 4 kali sebelum mencapai imunisasi T5 dia sudah hamil lagi, apakah dia harus di imunisasi lagi seperti awal kehamilan???

  26. abi santoso says:

    bagaimana jika tidak di imunisasi TT , soalnya saya sudah punya anak 1 ( 7th ) dan sekarang sedang hamil 8 bulan untuk anak yang ke 2 , bagaimana ini….soalnya saya belum pernah imunisasi TT …. kalo anaknya sudah lahir bagaimana ?
    terima kasih

  27. fera says:

    klo selama hamil tdk melakutan vaksin ini resiko nya apa ya ??

    • arin says:

      resikonya bayi baru lahir pada ibu bisa terkena penyakit tetanus neonatorum dan penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada bayi ibu..

  28. Junsui says:

    T0l0ng d0ng sy belum dapat jawaban ttg ibu hamil yg pernah suntik tt1 tp ia hamil lg dan sudah 2 dr suntikan pertama ia belum suntik lagi, apakah statusx? Apakah ia harus mengulang status suntikan nya dari awal?

    • putriazka says:

      Kami kutipkan jawaban dari komentar dokter zuhri sbb, dan ibu bisa membandingkan dengan keadaan ibuk…
      Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dulu di tentukan status kekebalan / imunisasinya. Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapat dosis TT yang ketiga (interval minimal 6 bulan dari dosis ke-2) maka statusnnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval min 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval min 1 tahun dari dosis ke 4).

      Selama hamil bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntukan TT2 dan bila memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu/1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bisa diberikan satu kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari setahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).

      Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum mencapai status T5 diharapkan mendapatkan dosis TT hinggga tercapai status T5 dengan interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus.

  29. Indah Putri says:

    Biaya untuk imunisasi TT ini rata2 berapa ya klo di Dokter Spesialis Kandungan???
    Saat ini saya sedang hamil 4 Bulan, anak pertama.

    Thank’s

  30. masrifah says:

    saya butuh informasi, kehamilan saya sudah 28 minggu belum pernah suntik TT, p\jika mau suntik apakah sudah terlambat? bolehkah hanya 1 kali saja? kira2 biayanya berapa y sekali suntik di rumah sakit…trims

  31. gaesha says:

    klo suntik TT apakah akan berbekas??
    bahaya tdk tuk janin,krn skrg sy msk trisemester pertama atw jalan 3bln.
    tQue

  32. reren says:

    pada saat kehamilan 3bln diberikan TT 1<apkh hal trsebut tdk mengganggu pertumbuhan janin…

  33. Jeany says:

    Aq habis TT2 neh..rasana kaku banget di tangan,badan juga jd gk enak…tapi kata ibu malah gk pa2 itu artina suntikanNa ‘ngefek’

  34. reni says:

    bagus..nambah wawasan..

  35. ewi says:

    mau tanya, kalau proses masuknya kekebalan ke dalam tubuh gimana ya?

  36. arin says:

    kenapa ibu hamil tidak boleh diberikan imunisasi TT pada trimester III ya ?
    kenapa hanya trimester I dan II?
    mohon jawabannya ya..

  37. lestari dwi anugrah says:

    mw tanya faktor -faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi TT pada ibu hamil?????

  38. Ping-balik: SAP IBU HAMIL « paskaburju

  39. nopi putriyani says:

    kalo… kehamilan pertama sudah dapat TT1 dan TT2 sedangkan jarak kehamilannya adalah 3 tahun untuk TT selanjutnya berlaku statusnya TT3 atau ngulang TT1 lagi?

  40. maTerii saYa PrOmKesss…..
    TriiMz

  41. haspeita elvidian says:

    assalamualaikum….
    saya ingin bertanya tentang imunisasi TT, di atas disebutkan bahwa penyuntikkan TT sebelum usia kehamilan 8 bulan mengapa?????apa alasan tidak boleh diberikan setelah 8 bulan kehamilan?????

  42. Just Ayuajah says:

    infonya berguna sekali…..

  43. maksum says:

    mau tanya. kenapa di indonesia imun tt1 dan tt2 sebelum pernikahan? apa ada hubungannya dengan program KB? trims

  44. Ana says:

    Hmm..menurut saya dokter di indonesia ga semuanya jg …apa di atas istilahnya? Cari duit semata..? Kalo gitu, yg pada hidup PTT di hutan2, saingan sama perawat d daerah terpencil apa dong namanya.. 🙂 mengapa masih banyak dokter di negara qt yg menyarankan imunisasi (dan mungkin jg analog dgn pemberian antibiotik) karena lingkungan di negara qt juga lain dgn dluar negri.. Dimana orang luar negri makan di pinggir jalanan ibukota aja bisa diare,karena daya tahan tubuhnya ga sebagus orang di negara qt.. Yah,beruntunglah karena qt hidup d negara dgn iklim tropis,dimana mudah sekali untuk segala jenis mikroba berkembang biak.. Di luar negri mungkin kasus Demam berdarah,typhoid,ga sebanyak di tempat qt.. Begitu juga dgn tetanus.. Karena kuman clostridium tetani sendiri HANYA hidup di tempat2 yg anaerob,tanah2 yg kotor,karat2 di benda2 besi.. Itu berkaitan jg dgn higienitas dr lingkungan dan gaya hidup qta juga.. Itulah kenapa imunisasi dan antibiotik masih digunakan di negara qt.. Tambahan u/ antibiotik, saya termasuk org yg tdk terlalu suka memakai antibiotik, karena saya cukup pede dengan sistem imunitas tubuh saya kecuali jika penyakit saya sudah berlarut2 dan ada tanda2 u/ menggunakannya..tp banyak resistensi antibiotik jg karena begitu mudahnya pembelian antibiotik di negara qt ini.. Coba saja anda pergi ke apotik dan minta amoxicillin atau ciprofloxacin 10 biji, langsung dikasih, beberapa tanpa peringatan yg jelas dari mbak-mas penjaganya..mungkin jg terlewatkan o/ apotekernya yg sedang sibuk meramu obat di dalam..bahwa penggunaan antibiotik yg tidak pd tempatnya justeru menimbulkan kekacauan dalam tubuh qt dan menimbulkan terjadinya resistensi dari bakteri yg ada, sehingga bermunculan pula bakteri2 yg baru,yg tidak bisa diobati dgn atibiotik yg skrg beredar di pasaran.. Akibatnya, banyak riset ttg antibiotik dikembangkan lg, dan harga antibiotik yg lebih baru dan lebih bagus itu, tentunya tidak semua terjangkau oleh qt… Begituuu..terus siklusnya.. jadi sebenernya,kalo ada yg mau disalahkan… siapa? Tentu saja daripada menyalahkan lebih baik berbenah sendiri.. Jd pasien yg cerdas, tidak menghakimi, jd dokter yg bijak, jadi perawat yg pintar, jadi petugas kesehatan yg mau memberi info sejelas2nya ke masyarakat.. Wallahua’lam.. Terimakasih.

  45. meti says:

    asalamu’alaikum… salam kenal saya meti mahasiswa kebidanan…
    maaf saya mau tanya bagaimana kalau imunisasi TT pada ibu hamil itu di berikan dengan jarak interval lebih dari 4 minggu? apa dampaknya? dan bagaimana efektivitas dari TT tersbut…
    terima kasih sebelumnya… ^^

  46. rosida hartati says:

    tolong infonya.. usia kehamilan istri saya sudah tujuh bulan..masih bisakah mendapatkan imunisasi TT?

  47. riani says:

    aduuh kandungan saya sudah 8 bullan tapi bellum juga TT yg ke 2,apakah nanti nya akan berdampak pada sang bayi pada saat dia lahir

  48. anti freemason says:

    saya dapat info fakta lain dari vaksin TT bisa merusak garis keturunan karena didalam suntik TT ada mengandung DNA manusia yg artinya akan merusak susunan DNA org yg mendapatkan suntikan TT. sehingga ketika memiliki anak, DNA anak tidak lg menuruni DNA orangtuanya dan tidak heran jika sifat yang menurun pun berbeda dr sifat2 org tuanya.

    di negara2 maju justru tidak menggunakan vaksin ini. karna sebenarnya vaksin ini tidak diperlukan, bahkan justru mengakibatkan banyak efek samping

    suntik TT itu apakah sebanyak 5X??? apakah betul seperti rentang waktunya seperti ini:
    1. suntik pertama dilakukan sebelum nikah
    2. suntik kedua: 1 bulan dilakukan setelah suntik pertama
    3. suntik ketiga: 6 bulan dilakukan setelah suntik kedua
    4. suntik keempat: 1 th dilakukan setelah suntik ketiga
    5. suntik kelima: 5 th dilakukan setelah suntik keempat.
    hal ini dimaksudkan untuk kekebalan ibu selama 25 tahun???

    kalo di tahun 1986 mungkin ya sanitasinya kurang bagus tp sekarang???? kok masih diwajibkan juga…vaksin=memasukkan bibit penyakit yg dilemahkan spy tubuh membentuk anti bodi tp kalo kondisi tubuhnya sdg drop apa tdk malah membahayakan krn sama saja memasukkan bibit penyakit pada tubuh yg lemah anti bodinya…mengapa byk kasus stlh di imunisasi bayi malah sakit bahkan smp ada yg meninggal…mohon direnungkan….

  49. anti freemason says:

    ini tdk laen adalah program zionis yahudi- Freemason (Penyembah setan) alias mata satu (Dajjal), coba renungkan ( Baca buku karya Jerry Duane Gray judul buku ” Bayang-Bayang Gurita” penerbit Iqra Insan Press ) ..

  50. anti freemason says:

    Pada tahun 1990 an,organisasi kesehatan PBB a.k.a WHO melancarkan kampanye vaksinasi pada jutaan wanita di Nikaragua,Meksiko dan Filipina untuk umur 15-45 tahun. Pernyataan resmi mereka mengatakan, vaksinasi itu untuk melindungi diri dari tetanus, penyakit yang disebabkan dari infeksi oleh luka atau goresan. Yang mengherankan, vaksinasi ini sama sekali tidak diberikan kepada para lelaki yang justru lebih rawan terkena luka semacam ini dibandingkan para wanita karena aktivitas keseharian mereka.

    Menyadari keanehan ini, Comite Pro Vida de Mexico, sebuah organisasi Katolik Roma pun curiga dan kemudian melakukan tes pada sampel vaksin ini. Hasil tes menguak fakta yaitu vaksin tetanus dari WHO yang disuntikkan pada para wanita usia subur (15-45 tahun) ini mengandung hCG (human Chorionic Gonadotrophin), hormon yang disekresikan secara alami pada awal kehamilan,tapi ketika dikombinasikan dengan toxoid tetanus (carier/pembawa) dalam antibodi menyebabkan ketidakmampuan wanita untuk mempertahankan kehamilannya (keguguran dkk). Tak satupun dari wanita yang divaksinasi diberi keterangan akan hal ini.

    Pada tahun 1995, Catholic Women`s League of the Philippines memenangkan gugatan atas UNICEF anti-tetanus program karena vaksin ini telah diselipi dengan B-hCG. Pengadilan Filipina menemukan data bahwa vaksin ini telah diinjeksikan pada 3 juta wanita umur 12-45 tahun. B-hCG vaksin ini juga ditemukan setidaknya di empat negara berkembang (Indonesia masuk gak ya?)

    Last but not least,

    Apakah agan-agan percaya negara-negara maju di atas yang disponsori Amerika, yang mendukung penuh agresi penuh Israel dan mengabaikan nasib jutaan rakyat Palestina, Irak, Afganistan dkk, bersedia menyumbangkan jutaan dolar begitu saja untuk proyek macam vaksin ini di negara-negara yang mereka sebut dunia ketiga TANPA PAMRIH SAMA SEKALI?

    I don’t think so

  51. rizanatul q says:

    Kalau misalnya ada ibu hamil umur 23 tahun. Setelah dilakukan anamnesa, ternyata ibu itu semasa bayi ibu hamil tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap, waktu SD pun ibu itu mendapatkan imunisasi TT. Saat mau menikah sekitar 6 bulan yang lalu ibu hamil itu juga sudah mendapatkan imunisasiTT untuk Calon Pengantin Wanita.
    Berarti Ibu hamil tersebut status imunisasinya T berapa? Dan masih perlu mendapat imunisasi TT berapa kali selama nasa kehamilannya ini?
    Terimakasih

  52. human being says:

    buat yang mepertanyakan program imunisasi di Indonesia.. sebuah program di suatu negara pasti sudah dilakukan penelitian sebelumnya, terutama epidemiologi penyakit tertentu sehingga upaya pencegahan dilakukan dengan tindakan yang sudah dilakukan penelitian terdahulu bahwa intervensi tsb bermanfaat. Nah, epidemiologi penyakit di suatu negara tidak sama, misal kasus tetanus pada bayi dan ibu di Indonesia n di negara maju seperti Jepang misalnya mungkin tidak sama, sehingga kebijakan program untuk menurunkan angka tsb juga pasti akan berbeda. Untuk angkanya, wah, sy bkn ahli statistik atwpun orang pemerintahan dan juga bukan produsen vaksin lo.. Hanya tahu prinsipnya n ingin anak n ibu Indonesia sehat dan cinta pada bangsa n negara ini… 🙂

  53. ass……
    apa akibatnya jika seorang wanita yang sudah mendapatkan imunisasi TT lebih dari 5 kali??

  54. nila says:

    sebenarnya TT1-TT5 itu jaraknya berapa bulan atau berapa tahun

  55. rini says:

    saya mahasiswa kesehatan, mw t’ya knp tidak bisa d beri imunisasi TT1 pada trimester 1?

    • putriazka says:

      Hampir semua obat dihindarkan pada trimester1, karena takut membahayakan pada proses pembentukan janin (kecacatan)

  56. rina says:

    ass……………..
    mengapa suntikan TT harus di berikan pada ibu hamil yang memesuki umur kehamilan bulan ke 8 ????

    • putriazka says:

      wa ‘alaikum salam…
      Tidak harus 8 bulan, tetapi sudah 2 kali hingga umur 8 bulan
      ini agar kadar TT dalam darah sudah dapat mecegah penyakit Tetanus ketika melahirkan di umur kehamilan 9 bulan

  57. ibu hamil setelah di beri vaksin TT meriang dan sakit kepala ada obat nya tidak ?
    terimakasih

  58. imunisasi TT dilakukan minimal 2 kali , apa fungsi dari tiap pemberian imunisasi tersebut?? thx.. gpl yaa.. nb: penting beud.. 🙂

  59. saya lg pusing nyari teori umur dan paritas yg mendukung ibu melaksanakan TT…
    tlong bntu aq yh,, cz q lg nyusun proposal ttg gambaran umur dan paritas ibu yang tidak melakukan imunisasi TT..

  60. Noejesicha putry clarisha says:

    Saya ingin tanya buku yg lengkap untuk imunisasi tt judulnya apa,dan pengarangnya siapa.???tolong bls di email sya

    • putriazka says:

      Saya tidak tahu buku yang khusus bahas imunisasi TT, tapi biasanya pada buku-buku tentang imunisasi topik ini diikutkan, terimakasih

Tinggalkan komentar